Persahabatan Sejati




Sampai kemarin kadang aku masih bertanya-tanya apa itu persahabatan sejati ? Bukan karena aku tak tahu artinya, apa karena aku mengasingkan keberadaannya. Sering aku bertanya – tanya di mana kalian sahabat – sahabatku saat aku membutuhkan kalian? Sering juga yang aku temui justru orang lain dan bukan keberadaan kalian di saat aku berharap kalian ada. Sejujurnya aku menjadi tak seyakin saat aku menjawab “Pasti !” dua tahun lalu, untuk sebuah pertanyaan yang sama “ Apakah kita akan menjadi sahabat sejati selamanya?”
Sering aku begitu merindukan waktu dimana kita bisa bersama – sama seperti dulu. I know, it sound chezzy, but it is true. Saat kita bisa bicara dari hati ke hati, saat kita membela dan menguatkan setiap orang dari kita yang sedang dihadapi pada masalah, saat segalanya terasa begitu mudah selama kita bersama. Sungguh aku merindukan saat – saat itu.
Tapi aku juga mengerti apabila suatu hari nanti, semua itu hanya akan menjadi kenangan kita. Aku pun mengerti apabila nantinya kita berkumpul hanya karena kenangan masa lalu, karena manusia memang hanya hidup dengan berpegangan pada kenangan dan takkan mungkin melepaskannya dengan melupakan. Namun jauh di dalam lubuk hatiku, aku berharap kita berkumpul bukan hanya sekedar mengenang, aku berharap “Kita” bukan sekedar kenangan.
Sekarang ternyata aku mendapatkan jawabannya. Persahabatan sejati, mungkin itu terlalu muluk, karena kita belum sejati. Tapi saat kita semua mengusahakan untuk bertemu meskipun harus menunggu berjam – jam, lalu kita bisa berbicara panjang lebar, melewati hari – hari yang terlewati tanpa kita, melewati ketidaktahuan yang menumpuk, melewati segala batas profesi maupun batas wilayah, dan kembali menjadi kita yang dulu,… bagiku itu sudah lebih dari cukup.
Kupikir, hanya sahabat sejati yang mampu untuk mengatakan terus terang kekhawatirannya dan tetap mendukung apapun yang terjadi pada sahabat lainnya. Dan itulah yang terjadi Sekarang. Kita semua saling mendukung dengan cara kita masing – masing. Aku mendengar suara hati dan kejujuran. Aku mendengar banyak kekecewaan, kesedihan, dan kekhawatiran.
Kurasa itu sangat wajar, karena semua tumpukan kekecewaan, kesedihan, kekhawatiran, dan sakit hati itu… justru menunjukan porsi yang terbesar untuk cinta dan perhatian. Itu semua sangat jauh lebih dari cukup bagiku. Dan kurasa kalian pun merasakan hal yang sama.
Hari ini adalah hari yang paling menyenangkan dalam kurun beberapa hari terakhir. Karena dalam beberapa hari ini ada banyak masa – masa kebersamaan yang terlewati dan bisa sedikit terkejar.
Bohong kalau kukatakkan bahwa selama ini aku tak khawatir kita akan berubah termakan waktu dan jaman. Bohong juga kalau kukatakkan aku tak pernah kecewa dengan ketidak adaan kalian dalam waktu dan sebagian hidupku. Tapi bohong juga apabila kukatakkan aku selalu menyediakkan waktu untuk kalian. Kupikir, setiap individu dari kita semua memang manusia – manusia yang tidak sempurna, tapi kita berempat sempurna. Paling tidak begitu menurutku.
Dari antara semua kejadian di dalam hidupku, bersama kalian adalah sesuatu yang tidak pernah membuatku menyesal dan kupikir, mungkin takkan bisa tergantikan. Dulu, Sekarang,dan semoga…sejati.
Winz’s Note :
Aku mengerti betapa sulitnya kita sekarang untuk memeluk satu sama lain.
Tapi aku juga mengerti, betapa inginnya kita memeluk erat – erat satu sama lain. ^_^
Dan itu cukup bagiku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Coment. Coment Pleasee. :)